Mengenal Ula, Aplikasi Grosir Terbaik di Indonesia

Mengenal Ula, Aplikasi Grosir Terbaik di Indonesia

Ula Founder Team
Ula Founder Team. (TechCrunch)

Exatacoin - Sebenarnya toko online seperti Bukalapak, Lazada, Tokopedia dan Shopee sudah menawarkan berbagai macam produk kebutuhan sehari-hari dengan harga yang bersaing, bahkan seringkali harganya lebih murah dari yang ada di toko kelontong dan warung, namun faktanya sebagian besar masyarakat Indonesia masih lebih suka berbelanja secara langsung

Berbelanja kebutuhan sehari-hari secara langsung sudah seperti tradisi bagi jutaan orang di Indonesia, peluang usaha yang menjanjikan ini membuat toko kelontong dan warung masih menjadi salah satu jenis usaha yang diminati oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Apa itu Ula?

Dulu pemilik toko kelontong dan warung membeli barang dari distributor dengan harga yang lebih mahal dan harus mengikuti berbagai persyaratan kerjasama yang seringkali merugikan mereka, seperti adanya minimal pembelian, waktu pengiriman yang ditentukan, hingga barang yang tidak sesuai pesanan, namun berkat perkembangan teknologi semua masalah itu bisa diselesaikan.

Ula adalah aplikasi grosir dengan teknologi yang menawarkan berbagai pilihan barang dengan harga yang terjangkau, berbeda dengan aplikasi grosir lainnya yang pernah ada, aplikasi dengan tagar Untung, Lancar, dan Aman ini tidak hanya menawarkan barang fisik namun juga produk digital seperti pulsa dan token listrik, beragam pakaian dan bahkan produk fresh seperti sayur dan ikan.

Layanan Ula

Ula memiliki tiga layanan utama yang mereka sebut Sobat Ula, Teman Ula dan Titik Ula. 

Sobat Ula

Ini adalah layanan utama Ula dimana pemilik toko kelontong dan warung bisa memesan barang melalui aplikasi Ula dimana nanti barang pesanan juga akan diantar secara langsung ke toko dan warung, jadi pemilik toko dan warung bisa lebih fokus dan punya lebih banyak waktu untuk menata toko dan warung tanpa harus dipusingkan untuk menjemput atau menunggu barang pesanan mereka datang.

Kelebihan dari Sobat Ula adalah adanya berbagai pilihan barang yang ketersediaannya bisa dicek secara langsung melalui aplikasi, pengantaran yang terpercaya, harga yang terbaik dan menariknya lagi ada fitur PayLater dimana pemilik toko dan warung bisa melakukan pembayaran dengan lebih fleksibel.

Teman Ula

Teman Ula layaknya fitur referal namun alih-alih menawarkan ajakan untuk menggunakan aplikasi Ula, pengguna akan mendapatkan komisi dari penjualan berbagai produk yang ada di katalog Ula. Sederhananya pengguna menawarkan produk Ula kepada kerabat dan mendapatkan komisi dari menerima pesanan mereka.

Layanan ini memungkinkan pengguna untuk menawarkan barang atau produk tanpa harus melakukan stok, sangat cocok untuk orang yang tidak memiliki modal dan tempat untuk membuka toko fisik ataupun yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan.

Titik Ula

Sebagai aplikasi Ula tidak atau belum memiliki gudang di setiap daerah atau kota di Indonesia, Titik Ula adalah layanan dimana pengguna Ula bisa menyediakan tempat untuk menjadi titik antar dan atau jemput barang pesanan toko atau warung terdekat dari lokasi mereka.

Pengguna akan mendapatkan komisi dengan hanya memanfaatkan ruang kosong yang ada, tidak perlu membuka toko ataupun menawarkan barang apapun. Titik Ula sangat cocok bagi orang yang memiliki ruang kosong di lokasi yang strategis, baik itu rumah, toko ataupun kantor.

Ula bukanlah aplikasi grosir pertama yang ada di Indonesia, sebelumnya sudah ada beberapa aplikasi grosir baik yang skalanya lokal maupun nasional, namun aplikasi grosir yang belum genap berumur dua tahun ini terbukti memiliki kelebihan yang membuatnya bahkan dilirik oleh pendiri Amazon, Jeff Bezos.

Belum lama ini Ula mendapatkan pendanaan Seri B senilai $87 Juta USD, "Kami diluncurkan pada tahun 2020, dengan misi tunggal untuk memberdayakan pengecer kecil di lingkungan dengan teknologi untuk meningkatkan pendapatan mereka. Kami mengambil pendekatan jangka panjang untuk memecahkan masalah mendasar dari pengecer tradisional dengan berinvestasi dalam teknologi, rantai pasokan, dan penawaran kredit yang mendukung data," kata Nipun Mehra, salah satu pendiri dan kepala eksekutif Ula, dalam sebuah pernyataan yang kami kutip dari TechCrunch (09/10/2021).
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama